1. HOME
  2. »
  3. BERITA

Wakil Bupati Kepulauan Aru tutup Gala Desa 2017 di wilayahnya

Editor: Haris Kurniawan  19 September 2017 15:20
news/2017/09/19/144882/wakil-bupati-kepulauan-aru-tutup-gala-desa-2017-di-wilayahnya-170919b.jpg

Merdeka.com, Ayo Olahraga - Tampak Wakil Bupati Kepulauan Aru, Maluku, Muin Sugalrey bersama para pejabat daerah setempat menutup perhelatan ini.

Kepulauan Aru memang mendapat kesempatan untuk menggelar Gala Desa 2017. Gala Desa sendiri merupakan salah satu program unggulan Kemenpora untuk memasyarakatkan olahraga.

Mengusung tagline #AyoOlahraga, Kemenpora memiliki empat kegiatan utama untuk mengajak masyarakat Indonesia berolahara. Dimana salah satunya Gala Desa 2017.

Dalam Gala Desa sendiri mempertandingkan beberapa nomor cabang olahraga masyarakat. Seperti sepakbola, sepak takraw, bola voli, tenis meja, atletik dan bulutngkis.

Kegiatan Gala Desa 2017 sendiri memang Sesuai dengan amanat Undang-undang No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan nasional pasal 75, bahwa “Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam kegiatan keolahragaan”, peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi, profesi, badan usaha, atau organisasi kemasyarakatan lain sesuai dengan prinsip keterbukaan dan kemitraan. Masyarakat dimaksud, baik yang ada di perkotaan maupun di pedesaan.

Pembudayaan olahraga perlu dimulai dari masyarakat di pedesaan hingga masyarakat perkotaan dengan memperhatikan unsur-unsur murah, meriah, menarik, masal, dan manfaat. Untuk menjadikan masyarakat berbudaya olahraga maka berbagai faktor harus dilaksanakan baik oleh pemerintah, pemerintah daerah, pihak swasta, dan masyarakat. Guna mendorong masyarakat gemar berolahraga maka program pemerintah sebagai rintisan bagi terciptanya gerakan budaya berolahraga hendaknya dilaksanakan secara teratur, terukur, dan sistematik.

Hasil yang ingin diperoleh dari pembudayaan olahraga pada masyarakat antara lain adanya tingkat kebugaran dan kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga akan memberikan dampak kepada munculnya bibit-bibit olahragawan sekaligus sesuai dengan program pemerintah menumbuhkan karakter bangsa yang tangguh. Munculnya bibit-bibit olahragawan yang kedepannya akan menjadi atlet berprestasi perlu dijaring dan dibina secara berjenjang dan berkesinambungan. Masyarakat desa merupakan salah satu potensi yang semestinya digali untuk mendapatkan calon atlet yang dapat berkiprah ditingkat nasional maupun internasional.

Banyak anak bangsa yang berada jauh di daerah terpencil yang memiliki bakat, kemampuan, dan keterampilan berolahraga. Sebagai bentuk peran dan tanggungjawab pemerintah dalam mengembangkan keolahragaan nasional perlu dibuat salah satu model yang berbasis pedesaan. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui ajakan “Ayo Olahraga” pada tahun 2017 akan meluncurkan program Gala Desa yang bersinergi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Ayo Olahraga dalam program Gala Desa bersifat kompetisi yang dikemas secara profesional dengan melibatkan berbagai pihak terkait sehingga program ini berdampak secara masif dan mengena diberbagai segmen masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam berolahraga, baik seccara individu atau kelompok.

Ayo Olahraga! (Zainal Munawar)

KOMENTAR ANDA